Kamis, 01 Oktober 2009

Hati Hati Tragedi Miyabi!!!



Apa yang aneh dengan kedatangan Miyabi? Ya, apa yang aneh dengan bintang porno asal Jepang itu? Seperti diketahui, Miyabi santer diberitakan akan ke Indonesia. Bukan sekadar kunjungan biasa, tapi membintangi film Indonesia yang sedianya berjudul “Menculik Miyabi” disutradarai oleh Rako Prijanto dan naskah filmnya ditulis oleh Raditya Dika yang tenar dengan buku “Kambing Jantan.”

Siapa Miyabi? Bagi yang belum tahu, mungkin dengan adanya pemberitaan superbesar dan heboh sekarang ini, orang menjadi semakin penasaran terhadap perempuan berusia 23 tahun itu. Miyabi yang bernama asli Maria Ozawa sudah sangat terkenal di seantero Asia berkat film-filmnya yang saru. Di Indonesia, film-filmnya dijajakan di lapak pinggir jalan, di depan sekolah-sekolah SD ataupun hanya beberapa meter di depan masjid.

Banyak tanggapan sehubungan dengan kedatangan Miyabi yang dibayar amat sangat mahal oleh rumah produksi Maxima Pictures. Yang paling santer dan paling banyak diekspos oleh media adalah para selebriti Indonesia. Jelas, beragam pula tanggapannya.

Ada yang mengatakan bahwa kedatangan Miyabi sebagai alat promosi Indonesia pada dunia internasional, ada pula yang berpendapat Miyabi bisa dijadikan sebagai role model atau motivasi perempuan Indonesia untuk lebih baik lagi. Ada juga yang mengatakan bahwa silakan Miyabi datang ke Indonesia, tapi jangan pernah berbuat macam-macam alias bermain film porno. Malah, sebagian juga mengatakan bahwa setiap laki-laki pasti pernah menonton Miyabi—suatu perkataan yang amat gegabah, karena laki-laki di Indonesia ini masih banyak yang sholeh dan tidak pernah sekalipun nonton film-film seperti itu.

Tragedi Miyabi sebenarnya sama seperti peristiwa penerbitan majalah Playboy beberapa tahun yang lalu. Waktu itu, ketika Playboy akan terbit, banyak pro-kontra. Bahkan ketika banyak pihak menentang penerbitan majalah yang berafiliasi terhadap Hugh Hefner di AS ini, toh sampai sekarang majalah ini tetap saja terbit dan terus beredar di mana-mana. Tak ada lagi perjanjian tak akan dijual sembarangan, karena siapapun bisa melihat Playboy dijual di kios majalah di manapun, dan tak peduli bahkan anak kecil pun membelinya.

Penerbitan majalah Playboy yang identik dengan segala sesuatu yang cabul di negeri yang berpenduduk Muslimnya terbanyak di dunia sungguh suatu musibah. Ketika itu, peristiwa ini menghias headline hampir di semua media negara Arab dan Asia, dan beberapa lagi di Barat. Ulama-ulama dunia menyampaikan keprihatinannya sekaligus mempertanyakan bagaimana hal itu bisa terjadi. Terutama berkaitan dengan rakyat Muslim negeri ini yang cenderung diam.

Sekarang, peristiwa Miyabi juga adalah tragedi. Disebut tragedi, karena hanya untuk sebuah film komedi yang katanya tak akan berbau sara, yang disebutkan tak ada pornografinya sama sekali, Indonesia sampai harus mendatangkan seorang bintang porno dari Jepang dan sudah sangat terkenal di dunia, mengeluarkan sekian banyak dana, sementara rakyat Indonesia tengah menjerit karena harga-harga (akan segera) naik, dari listrik, elpiji, sembako sampai jalan tol. Dan ala kuli haal, film komedi Indonesia sekarang ini, kebetulan, hampir berbau dan bahkan dekat dengan esek-esek! (sa)

http://eramuslim.com/berita/nasional/tragedi-miyabi.htm

Tidak ada komentar: